Hijrah Nabi Muhammad: Jalan Ilahi Menuju Solidaritas, Persaudaraan, dan Koeksistensi
Mufti
menyoroti bahwa Hijrah Nabi tidak semata-mata tentang berpindah dari satu
lokasi ke lokasi lain; Sebaliknya, ia membawa tujuan mendalam untuk membangun
masyarakat baru berdasarkan prinsip-prinsip solidaritas, persaudaraan, dan
koeksistensi damai. Hijrah menandai transisi menuju pembentukan masyarakat yang
dapat dengan bebas menjalankan keyakinan agamanya, membina ikatan persaudaraan
yang kuat di antara orang-orang dan menganjurkan koeksistensi yang harmonis di
antara semua individu.
Istilah
"Hijrah" terutama mengacu pada migrasi Nabi Muhammad dan pengikutnya
dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 M. Namun, di luar peristiwa bersejarah,
mufti menekankan bahwa itu memegang pelajaran abadi bagi kemanusiaan. Keputusan
untuk memulai perjalanan ini bukan hanya pilihan pragmatis tetapi tindakan yang
disengaja yang dipandu oleh kebijaksanaan Ilahi. Nabi memilih untuk meninggalkan tanah penganiayaan untuk
mencari kebebasan, perdamaian, dan keamanan bagi dirinya dan para pengikutnya.
Dengan melakukan
hijrah, Nabi menjadi teladan bagi umat beriman lintas generasi. Ini menunjukkan
pentingnya mencari lingkungan yang memungkinkan praktik kebebasan beragama dan
pembangunan komunitas inklusif berdasarkan rasa saling menghormati dan
solidaritas. Hijrah menjadi mercusuar harapan, menunjukkan jalan menuju
masyarakat di mana beragam individu dapat hidup berdampingan secara damai,
melampaui perbedaan dalam iman, budaya, dan latar belakang.
Dampak mendalam
dari Hijrah Nabi tidak terbatas pada catatan sejarah; esensinya bergema di masa
sekarang dan terus menginspirasi umat Islam di seluruh dunia. Seruan untuk
solidaritas, persaudaraan, dan koeksistensi tetap relevan, mendesak orang-orang
percaya untuk menumbuhkan pemahaman, toleransi, dan kasih sayang terhadap satu
sama lain.
Baca Juga : Kairo Memulai Perjalanan Yang Lebih Ramah Lingkungan : Otoritas Transportasi Umum Menerapkan Sistem Prabayar
Ketika dunia
Islam menyambut tahun Hijriah yang baru, penting untuk merenungkan pesan
mendalam dari Hijrah. Ini berfungsi sebagai pengingat abadi akan kekuatan
transformatif bimbingan ilahi dan kemungkinan yang terbuka ketika individu
berkumpul bersama dalam mengejar masyarakat yang adil dan harmonis. Dengan
meniru semangat toleransi, empati, dan persatuan Nabi, orang-orang percaya
dapat terus membangun jembatan lintas budaya, mendorong koeksistensi damai, dan
membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah bagi semua.
Oleh : Nick Carter
Disunting oleh : Redaksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar